SEBAB-SEBAB
UMUM
Standar perilaku
Remaja
sering menganggap standar perilaku orang tua yang kuno dan yang modern berbeda
dab standar perilaku orang tua yang kuno harus menyesuaikan diri dengan yang
moderen
Metode disiplin
Kalau
metode disiplin yang digunakan orang tua dianggap “tidak adil” atau “kekanak-kanakan”
maka remaja akan memberontak. Pemberontakan terbesar terjadi dalam keluarga
dimana salah satu orang tua lebih berkuasa daripada yang lainnya, terutama bila
ibu yang mempunyai kekuasaan terbesar. Sebaliknya, dalam hubungan perkawinan
yang sederajat jumlah pemberontakan tidak terlampau banyak.
Hubungan dengan saudara kandung
Remaja
mungkin menghina adik-adiknya dan membenci kakak-kakaknya sehingga menimbulkan
pertentangan dengan mereka dan juga dengan orang tua yang dianggap “pilih kasih”.
Merasa menjadi korban
Remaja
sering benci kalau status sosioekonomi keluarga tidak memungkinkannya mempunyai
simbol-simbol status yang sama dengan yang dimiliki teman-teman, seperti
oakaian, mobil, dsb. Remaja tidak menyukai bila harus memikul tanggung jawab
rumah tangga seperti merawat adik-adik atau bila orang tua tiri masuk ke rumah
da mencoba “memerintah”. Hal ini sangat tidak disukai dan akan menambah
ketegangan antara remaja dan orang tua.
Sikap yang sangat kritis
Anggota
keluarga tidak menyukai sikap remaja yang terlampau kritis terhadap mereka dan
terhadap pola kedupan keluarga pada umumnya.
Besarnya keluarga
Orang
tua dalam keluarga besar membenarkan adanya pertentangan, sedangkan pada
keluarga sedang, remaja bersikap lebih lunak dan tidak merasa perlu untuk
memberontak.
Perilaku yang kurang matang
Orang
tua sering mengembangkan sikap menghukum bila para remaja mengabaikan
tugas-tugasnya. Remaja sangat tidak suka dengan hukuman.
Memberontak terhadap sanak keluarga
Orang
tua dan sanak keluarga menjadi marah apabila remaja mengungkapkan perasaannya
secara terang-terangan bahwa pertemuan-pertemuan keluarga “membosankan” atau
bila remaja menolak usul dan nasehat-nasehat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar