Senin, 26 Oktober 2015

BERKENCAN SELAMA REMAJA


ALASAN-ALASAN YANG UMUM
Hiburan
Apabila hubungan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasangannya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan sikap menyenangkan. Remaja laki-laki diharapkan memiliki mobil atau dapat mengemudi mobil atau memiliki uang

Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan akan berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok. Jadi kencan adalah suatu syarat untuk menjadi anggota dari sebuah kelompok sebaya.

Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya. Semakin populer pasangan kencan didalam kelompok dan semakin tinggi sosioekonomi keluarga pasangan kencan di dalam masyarakat, maka akan lebih menguntungkan bagi remaja. Berkencan dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.

Masa pacaran
Dalam pola pacaran, berkencan berperan penting. Karena remaja jatuh cinta dan berharap serta merencanakan perkawinan, ia sendiri harus memikirkan sungguh-sungguh masalah keserasian pasangan kencan sebagai teman hidup.

PERTENTANGAN KELUARGA SELAMA REMAJA

SEBAB-SEBAB UMUM
Standar perilaku
Remaja sering menganggap standar perilaku orang tua yang kuno dan yang modern berbeda dab standar perilaku orang tua yang kuno harus menyesuaikan diri dengan yang moderen

Metode disiplin
Kalau metode disiplin yang digunakan orang tua dianggap “tidak adil” atau “kekanak-kanakan” maka remaja akan memberontak. Pemberontakan terbesar terjadi dalam keluarga dimana salah satu orang tua lebih berkuasa daripada yang lainnya, terutama bila ibu yang mempunyai kekuasaan terbesar. Sebaliknya, dalam hubungan perkawinan yang sederajat jumlah pemberontakan tidak terlampau banyak.

Hubungan dengan saudara kandung
Remaja mungkin menghina adik-adiknya dan membenci kakak-kakaknya sehingga menimbulkan pertentangan dengan mereka dan juga dengan orang tua yang dianggap “pilih kasih”.

Merasa menjadi korban
Remaja sering benci kalau status sosioekonomi keluarga tidak memungkinkannya mempunyai simbol-simbol status yang sama dengan yang dimiliki teman-teman, seperti oakaian, mobil, dsb. Remaja tidak menyukai bila harus memikul tanggung jawab rumah tangga seperti merawat adik-adik atau bila orang tua tiri masuk ke rumah da mencoba “memerintah”. Hal ini sangat tidak disukai dan akan menambah ketegangan antara remaja dan orang tua.

Sikap yang sangat kritis
Anggota keluarga tidak menyukai sikap remaja yang terlampau kritis terhadap mereka dan terhadap pola kedupan keluarga pada umumnya.

Besarnya keluarga
Orang tua dalam keluarga besar membenarkan adanya pertentangan, sedangkan pada keluarga sedang, remaja bersikap lebih lunak dan tidak merasa perlu untuk memberontak.

Perilaku yang kurang matang
Orang tua sering mengembangkan sikap menghukum bila para remaja mengabaikan tugas-tugasnya. Remaja sangat tidak suka dengan hukuman.

Memberontak terhadap sanak keluarga
Orang tua dan sanak keluarga menjadi marah apabila remaja mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan bahwa pertemuan-pertemuan keluarga “membosankan” atau bila remaja menolak usul dan nasehat-nasehat mereka.

PENGERTIAN REMAJA

REMAJA (ADOLENSCENE)
Istilah remaja berasal dari kata Latin (adolenscere) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolenscene, seperti yang dipergunakan saat ini, memepunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget dengan mengatakan:

"Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak... integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber... termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok... transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataanya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini."

Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13th-16th/17th, dan akhir masa remaja dari usia 16th atau 17th – 18th, yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian akkhir asa remaja merupakan periode yang sangat singkat. Rata-rata laki-laki lebih lambat matang daripada perempuan, maka laki-laki mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia 18th ia sudah dianggap dewasa, seperti halnya anak perempuan. Akibatnya, seringkali laki-laki tampak kurang matang untuk usianya dibandingkan dengan perempuan. Namun, dengan adanya status yang lebih matang, yang sangat berbeda dengan perilaku remaja yang lebih muda.

Ciri-ciri masa remaja :
Sebagai periode yang penting
Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada masa awal remaja. Semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perunya membentuk sikap, nilai dan minat baru

Sebagai periode peralihan
Perlu disadari bahwa yang telah terjadi akan meninggalkan bekas dan akan mempengaruhi pola perilaku dan sikap yag baru. Struktur prikis anak remaja berasal dari masa kanak-kanak, dan banyak ciri yang umumnya disnggsp sebagai ciri khas masa remaja sudah ada ada akhir masa kanak-kanak.

Sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama masa awal masa remaja, ketika perubaha fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun maka perubahan perilaku dan sikap juga menurun.

Sebagai usia bermasalah
Kebanyakan dari remaja mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Hal ini disebabkan karena pada masa sebelumnya yaitu masa kanak-kanak, permasalahan selalu diselesaikan dengan bantuan orang lain, keyika masuk pada masa remaja, mereka merasa bahwa dirinya dapat mandiri, menolak bantuan orang lain misalnya orang tua, yang akibatnya tidak sedikit dari mereka yang salah memilih jalan keluar dari permasalahan yang mereka hadapi.

Sebagai masa mencari identitas
Identitas diri yang dicarai para remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya di dalam masyarakat? Apakah ia mampu percaya diri?.

Sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Adanya pandangan buruk dari orang dewasa kepada remaja membuat perlahian remaja menjadi sulit. Hal ini menimbulkan pertentangan antara orang tua dengan remaja. Hal inilah yang menimbulkan ketakutan dikalangan orang tua.

Sebagai masa yang tidak realistik